Kelurahan di Bandar Lampung 60 Persen Endemis DBD

  • Bagikan

BALAM.ID – BANDAR LAMPUNG
Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).Data Dinkes mencatat, sekitar 60 persen atau 78 dari 126 kelurahan di Bandarlampung masih masuk kategori endemis DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Ia mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam memutus rantai perkembangbiakan nyamuk melalui gerakan 3M Plus.“Yang paling efektif itu bagaimana kita memutus mata rantai siklus hidup nyamuk. Caranya dengan 3M — menguras, menutup, dan menimbun wadah yang bisa menampung air — serta ditambah partisipasi masyarakat menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Muhtadi, Kamis (13/11).

Menurutnya, nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di air jernih yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah, seperti ember, kaleng bekas, pot bunga, dan wadah penampung air hujan. Saat wadah-wadah tersebut terisi air, nyamuk akan bertelur, menetas menjadi jentik, lalu berkembang menjadi nyamuk dewasa pembawa virus Muhtadi juga menegaskan bahwa fogging massal bukan solusi utama untuk mencegah DBD. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik tetap hidup dan dapat berkembang biak kembali.

Fogging massal tidak selalu efektif. Karena itu kami lakukan fogging fokus, hanya di lokasi yang sudah terkonfirmasi ada kasus positif DBD berdasarkan hasil laboratorium dan penyelidikan epidemiologi,” jelasnya.Selain fogging, Dinkes juga melakukan pemberian abate di sejumlah wilayah. Abate berfungsi mencegah nyamuk bertelur dan berkembang biak. Namun, Muhtadi menegaskan bahwa upaya paling efektif tetap kombinasi antara abate dan 3M.

Dinas Kesehatan berharap masyarakat tidak lengah, terutama di musim penghujan yang berpotensi meningkatkan populasi nyamuk. Warga diminta rutin memantau lingkungan rumah, membersihkan dan menutup wadah air, serta menjaga kebersihan sekitar agar tidak menjadi sarang nyamuk.“Kesadaran masyarakat jadi kunci utama. Kalau lingkungan bersih, nyamuk tidak punya tempat berkembang biak,” katanya.

banner 600x330
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *