BALAM.ID – BANDAR LAMPUNG
Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Pemkot Bandar Lampung, mencatat ada tujuh kasus campak sepanjang tahun 2022 lalu. Jumlah temuan kasus campak tersebut relatif kecil. Pasalnya, Dinkes Pemkot Bandar Lampung, Provinsi Lampung melakukan sampel pada 136 orang anak.
Jumlah kasus campak di Bandar Lampung ini tentunya menjadi kabar gembira. Pasalnya secara nasional, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sepanjang tahun 2022 lalu, kasus campak mengalami kenaikan 32 kali lipat.
Plt Kepala Diskes Pemkot Bandar Lampung Desti Mega Putri mengatakan, pihaknya terus menekan kasus campak di kota ini, dengan terus melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya lewat optimalisasi imunisasi sebagai salah satu upaya pencegahan.
Imunisasi rutin ini dimasifkan kepada bayi, balita termasuk imunisasi Kejar dan BIAS campak pada anak sekolah kelas 1 SD dan sederajat.Diakuinya, yang terkena penyakit campak biasanya adalah anak usia sekolah”, katanya.
Lanjut dia Dari hasil sampel yang kami terima, usia yang terkena campak adalah 2 tahun, 4 tahun, 5 tahun, dan 11 tahun. Ada juga kasus campak di usia 18 tahun,” urainya.
Penyebab penyakit campak adalah virus measles dan virus rubella. Gejala yang dialami meliputi demam, badan ruam atau bintik bintik merah, batuk dan pilek. “Ketika ditemukan kasus dengan gejala tersebut, tentu dilakukan pengambilan sampel,Hasilnya dikirim ke dinas kesehatan provinsi dan dilanjutkan ke pusat,” ungkapnya.
Selain mengoptimalkan upaya pencegahan, pihaknya juga mendorong para orangtua agar memiliki kesadaran untuk melengkapi imunisasi pada bayi, balita dan anaknya yang masih usia sekolah.
“Apabila mendapat anak dengan gejala demam, ruam merah, segera ke puskesmas terdekat,Sehingga bisa langsung mendapatkan penanganan atau diobati,” tuturnya.
Tambah Desti” untuk anak sekolah, ketika memiliki gejala menyerupai penyakit campak sebaiknya tidak masuk sekolah terlebih dahulu untuk mencegah penularan. Apalagi penularan campak ini diakuinya cukup mudah. Bisa hanya melalui butiran liur di udara yang keluar saat penderita batuk atau bersin (droplet).
“Kami juga menyarankan masyarakat untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat,” tambahnya.