Metro- Warga Kota Metro berharap penempatan bilik sterilisasi di tiga pintu perbatasan yang sediakan Pemkot Metro tidak hanya sebatas seremonial.
Menurut warga, sejauh ini aktifitas bilik sterilisasi yang ada diperbatasan Metro – Trimurjo Lampung Tengah, Metro- Metro Kibang dan Metro – Punggur Lampung Tengah terkesan seremonial.
“Sudah pengadaannya terlambat, setelah berdirinya juga hanya sebatas itu saja. Saya belum lihat penyemprotan pada kendaraan yang keluar masuk Metro,” kata Riswan, warga Mulyojati Kecamatan Metro Barat Selasa (14/4/).
“Waktu pertama berdiri bilik sterilisasi disemprot, tapi kok sekarang ini tidak ada. Jangankan orangnya, kendaraan yang lewat saja tidak disemprot desinfektan,” ujarnya.
Padahal, dia menambahkan, lalu lelang kendaraan roda dua maupun roda empat berplat nomor liar daerah kerap keluar masuk Kota Metro.
“Banyak motor dan mobil nomor plat luar daerah keluar masuk Metro, bahkan kendaraan besar. Tapi tidak disemprot oleh petugas jaganya,” sesalnya.
Dia berharap, upaya pemerintah daerah dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 serius diterapkan. Termasuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada kendaraan serta pengemudi yang keluar masuk perbatasan kota.
“Untuk membantu pemerintah, kami nurut imbauan pemerintah untuk tetap dirumah dan menerapkan pola hidup sehat. Tapi ya pemerintah kota juga harus serius melakukan pemeriksaan untuk mencegah kendaraan yang keluar masuk dari luar daerah,” harapnya.
Padahal, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Metro, Nasir AT mengatakan pengadaan bilik sterilisasi itu diperuntukan guna mensterilkan kendaraan kalau masuk di perbatasan kota.
“Nantinya tiga bilik sterilisasi akan mensterilkan pintu perbatasan kota. Termasuk kendaraan dan pengemudinya,” kata Nasir saat Pres release beberapa waktu lalu.(RYN)