Kelangkaan Solar Berdampak pada Oprasional Armada Truk Sampah

  • Bagikan

BALAM.ID – BANDAR LAMPUNG
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang sudah terjadi hampir tiga bulan terakhir, mulai memukul keras sektor kebersihan di Kota Bandarlampung. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengungkapkan, operasional armada pengangkut sampah kini menurun hingga 40 persen akibat terbatasnya pasokan solar di lapangan.

Hal itu dikatakan Kepala DLH Kota Bandarlampung, Yusnadi Feriyanto, bahwa krisis ini telah berlangsung sekitar satu bulan setengah secara intens, dengan dampak nyata di lapangan berupa antrean panjang di sejumlah SPBU.

“Khususnya di Kota Bandarlampung, kelangkaan solar ini otomatis mengurangi operasional kendaraan pengangkut sampah. Kadang kami harus menunggu solar sampai esok harinya,” katanya.

Dimana Sebelum krisis solar, armada kebersihan mampu mengangkut hingga 700 ton sampah per hari. Kini, angka itu turun menjadi 600–650 ton per hari. “Sebenarnya semua sampah tetap terangkut, tapi waktunya jauh lebih lama. Banyak keterlambatan karena antrean solar dan keterbatasan jadwal pengisian,”

DLH mencatat ada 70 armada utama yang beroperasi setiap hari dari total 100 kendaraan yang dimiliki. Jenisnya bervariasi — mulai dari mobil ambrol, kontainer, hingga kendaraan kecil seperti pick-up set gas carry dan Satu mobil butuh sekitar 25 liter solar per hari. Jadi 70 kendaraan butuh sekitar 1.750 liter solar setiap hari, belum termasuk kendaraan kecil dan alat berat,”ungkapnya.

Sopir Terpaksa Antre Tengah Malam Kondisi ini membuat petugas di lapangan harus berjuang ekstra. Banyak sopir yang mengantre hingga larut malam hanya untuk mendapatkan solar, bahkan beberapa di antaranya baru bisa beroperasi keesokan “Kadang armada kami baru dapat giliran isi setelah antre panjang. Kalau telat, otomatis pengangkutan hari itu tergeser,”

Dinas Lingkungan Hidup bersama Pertamina dan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) kini mencoba mengatur ulang jadwal pengisian solar, agar armada tetap bisa beroperasi di jam yang sudah disepakati. “Kami sudah koordinasi supaya kendaraan bisa isi solar di jam tertentu. Jadi teman-teman di lapangan menyesuaikan waktu dan kondisi kendaraan agar tetap jalan,” tambahnya.

Meski beroperasi di tengah keterbatasan, DLH menegaskan komitmennya menjaga kebersihan kota tetap terlayani. Namun, mereka berharap dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk menstabilkan pasokan solar bagi kendaraan vital seperti armada pengangkut sampah. “Harapan kami, pasokan solar segera normal. Sektor kebersihan ini menyangkut langsung kenyamanan dan kesehatan warga,” tuturnya.

banner 600x330
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *