BALAM.ID – BANDARLAMPUNG
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung mencatat penanganan TBC sudah 99 persen, dan kasus meninggal dunia ada 61 orang karena terjangkit Tuberculosis (TBC) selama tahun 2023.
Kabid P2P Diskes Bandar Lampung dr Liskha Sari mengatakan, saat ini Indonesia Peringkat ke 2 setelah India. TBC disebarkan oleh bakteri atau Mycobavterium 969 ribu kasusbdengan angka kematian 144 ribu tinggi, dengan tujuan eliminasi 2030″, katanya.
Lanjut dia dalam pemaparannya di Bandar Lampung sendiri, dari data 2023 (Kohort 2022), jumlah diobati 4074, sembuh 1152, pengobatan lengkap 2756, gagal 0. Untuk kasus meninggal 61 , putus berobat 37, tidak dievaluasi atau pindah 58, pasien sudah dievaluasi, treatment sukses 97 persen,” ungkapnya saat mengisi diskusi dengan organisasi Inisiatif Lampung Sehat, Senin, 11 Desember 2023.
Tambah dia, jika dibandingkan dengan tahun 2021 angka kematian tahun 2022 terbilang naik, yakni ditahun 2021 hanya ada 46 jiwa yang meninggal dunial. Meski begitu, target keberhasilan yang diberikan pusat terbilang sukses lantaran bisa mencapai target angka lebih dari 90 persen.
Bandar Lampung menempati angka 97 persen sesuai dengan Perpres no 67 tahun 2021 tentang penanggulanagan Tuberculasis.
“Target SPM Terduga TBC 31.239, Jumlah Terduga TBC 30.692 capaian Standar Pelayanan Maksimum (SPM) 97.2 persen tahun 2023, kami diharuskan mencari kasus sebanyak mungkin sesuai dengan perintah pusat, semakin banyak semakin sukses untuk diobati, kalau cepat ditemukan,” ujarnya.
Beberapa tempat yang memang kumuh dan padat penduduk seperti Kaliawi, Kota Karang dan lainnya.
“Wilayah rentan TBC di Bandar Lampung seperti Bakung, wilayah yang kumuh padat dan kumuh miskin menengah kebawah, seperti kota Karang, Kaliawi, yang memang pada jumlah penduduknya,” ungkapnya.
Dengan tegas Liskha menyebut keterbukaan masyarakat Kota Bandar Lampung tipis dan cenderung malu memberi tahu keluhannya kepada petugas kesehatan di Puskesmas.
“Tapi kalau masyarakat aware terhadap bahaya penyakit ini, kalau di rumah bisa membuka fentilasi, menjaga lingkungan, tidak merokok dan lainnya. Kami juga mengupayakan Screening turun ke lapas, panti asuhan dan lokasi lainnya, Diskes melalui UPT Puskesmas dan pengecekan dahak ini gratis,” tegasnya.
Oleh karenanya Dinas Kesehatan bersama Inisiatif Lampung Sehat berupaya mendekatkan diri secara perlahan terhadap masyarakat yang ditemukan positif TBC, mulai dari pengecekan hingga pendampingan minum obat. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan sirkulasi udara di rumah/tempat kerja berjalan baik.
” Memberikan imunisasi BCG untuk bayi yang baru lahir, Menerapkan etika bersin & batuk di tempat umum, Rutin berolahraga & menjaga asupan nutrisi yang seimbang agar imunitas tetap terjaga, Membekali diri dengan informasi gejala TBC sehingga apabila diri sendiri/orang terdekat mengalami gejala tersebut bisa langsung memeriksakan diri dan keluarga ke Fasyankes terdekat,” tuturnya.