Walikota Pimpin Rakor Pembentukan BUMD

  • Bagikan

Metro -Walikota Metro, dr.H.Wahdi,Sp.OG(K) memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) rencana pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) yang ada di Kota Metro, Senin (19/04/2021).

Dalam Rakor ini dihadiri Wakil Walikota Metro, Drs.H.Qomaru Zaman,M.A, Plt. Sekda Metro, Bangkit, para asisten, sejumlah Kepala OPD, Kepala Bagian, serta Tim Percepatan Pembangunan dan Inovasi.

Rencana pembentukan BUMD ini disambut baik oleh Walikota Metro, menurut Wahdi Metro memiliki sumberdaya manusia yang cukup baik untuk menciptakan suatu BUMD. Walikota juga meminta untuk pemangku kebijakan, agar dianalisa secara komprehensif dengan segala aspek.

“Pertanyaan saya dulu, kenapa sih Metro tidak punya BUMD. Metro ini punya potensi, kenapa tidak dimanfaatkan, kita lihat bertumbuhnya bank bank di Kota Metro, saya pikir bertumbuhnya bank yang ada di Metro ini tentunya karena Metro itu bagus,” katanya.

Wahdi meminta, para pemangku kebijakan harus melakukan dialog lebih intensif dengan metode yang komprehensif. “Mari kita diskusi secara LEAN maupun Six Sigma. Bukan saya paham betul tetapi saya masih tahapan belajar,” ajak Wahdi.

Wakil Walikota Metro meminta, wacana pembentukan BUMD ini terealisasi dengan baik. “Metro harus punya BUMD, karena kemajuan Kota Metro saat ini begitu pesatnya, jangan sampai kita malu, terutama malu dengan sektor swasta. Saya kira ini penting, harus kita kaji lebih dalam tentunya,” katanya.

Plt. Sekda Metro berterimakasih atas masukan dari Walikota dan Wakil Walikota Metro. “Tentunya kami berterimakasih, atas masukan walikota dan wakil walikota, untuk hal anggaran, pengelolaan, SDM, dan marketnya juga memang memerlukan kajian yang komprehensif,” kata Plt. Sekda Metro, Bangkit.

Bambang Suhada, selaku tim percepatan pembangunan dan inovasi mengapresiasi rencana pembuatan BUMD di Kota Metro. “Relatif PAD Metro memang harus dicarikan relatif sumber-sumber PAD yang lain. Saya sudah dapat data, ini contoh saya kira, Pemda Metro punya sawah, tetapi hasilnya kurang maksimal,” katanya.

Dia meminta, BUMD bukan sekedar ikut-ikutan, tentunya perkembangan BUMD harus dicermati dengan baik, menurutnya hal pertama yang dilakukan adalah kajian dan studi kelayakan.

“Dalam kerangka acuan, kita tambahkan analisis resiko, kalau kita bicara keuntungan dan lain sebagainya itu pasti, tetapi sangat perlu adanya analisis resiko,” katanya.

Julian, juga selaku tim percepatan pembangunan dan investasi Kota Metro mengharap, para OPD memiliki basis data yang tepat dan akurat sehingga bisa mengambil langkah strategis untuk menentukan BUMD sehingga tepat sasaran. (Ris)

banner 600x330
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *