Hari Jadi ke-343 Bandar Lampung: Walikota Eva Dwiana Sebut Ada 5 Tantangan Utama

  • Bagikan
  1. BALAM.ID – BANDAR LAMPUNG

Pemerintah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung genap menginjak usia ke-343 tahun, 17 Juni 2025. Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dalam sambutannya mengatakan ada 5 tantangan besar Kota Tapis Berseri dihari jadinya yang ke-343 tahun.

Bunda Eva menambahkan, saat ini adalah momentum untuk melakukan mawas diri dan instropeksi apa yang telah diberikan kepada negara, bangsa dan masyarakat Kota Bandar Lampung.

“Harapannya kita semakin memantapkan dan memperkokoh tekad serta semangat pengabdian dalam membangun Kota Bandar Lampung,” jelasnya.

Lebih lanjut Eva menambahkan diusianya semakin tua, Kota Bandar Lampung memiliki sejumlah tantangan, hambatan serta peluang yang mewarnai tugas dan tanggung jawab. Ada lima tantangan besar yang kita hadapi saat ini dan dimasa mendatang, yakni terkait dengan pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja.

Kemudian dengan tata kelola pemerataan dan pembangunan, khususnya peningkatan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidang tugasnya masing-masing. Selanjutnya peningkatan sinergitas antar pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Kemajuan dibidang teknologi, khusunya pencegahan citra negatif yang oleh sebagian kalangan masyarakat dijadikan sarana untuk membangun CITRA negatif terhadap pemerintah, para penyelenggara negara maupun terhadap golongan dan perseorangan, melalui informasi hoax serta fitnah.

Serta tantangan yang tidak kalah pentingnya yang disebabkan oleh penggunaan, peredaran dan penyebaran narkoba, merambah diseluruh lapisan masyarakat dari desa-desa sampai di kota besar.

Bahkan sudah mencapai tingkat darurat narkoba, yang akan membahayakan masa depan masyarakat dan bangsa.

“Dalam hal ini, dibutuhkan sinergitas semua elemen, guna menjawab seluruh tantangan yang ada,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Bunda Eva, di tengah keberhasilan yang telah dicapai, pihaknya juga harus tetap waspada dan melakukan langkah antisipasi guna menjaga kondusifitas dan kontinuitas kehidupan, agar tidak terkontaminasi krisis yang saat ini melanda bangsa masyarakat”, jelasnya.

Diantaranya krisis moral, krisis ideologi, krisis kepercayaan, krisis penegakan hukum yang justru dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Oleh karena itu, mari kita tetap konsisten melaksanakan komitmen membangun semangat gotong royong seluruh unsur guna mewujudkan masyarakat yang aman, tentram, damai dan sejahtera lahir bathin,” tutupnya.

banner 600x330
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *